Dalam waktu dekat akan ada pemulangan khusus untuk TKI hamil, yang sakit, juga anak-anak.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar mengatakan, setiap hari pemerintah telah terus berusaha memulangkan tenaga kerja Indonesia (TKI) overstayer yang berada di bawah jembatan Kandahar, Jeddah, Arab Saudi.
Menurut Muhaimin, ada tiga cara untuk memulangkan para TKI. "Yakni pemulangan melalui kerja sama perusahaan asuransi dan PPTKIS, kedua melalui pemerintah Arab Saudi dengan sistem deportasi secara terus menerus bagi TKI bermasalah, dan ketiga melalui pemulangan rutin pemerintah Indonesia," kata Muhaimin, Sabtu 22 Januari 2011.
Ditambahkan Muhaimin, untuk mengatasi permasalah TKI overstayer yang berada di bawah jembatan Kandahar, Jeddah, pemerintah telah melakukan upaya diplomasi all out dengan mengoptimalkan peran BNP2TKI dan kerja sama lintas kementerian dibawah naungan Menko Polhukam.
"Dalam waktu dekat ini akan ada pemulangan khusus yang dilakukan terutama bagi TKI perempuan yang hamil, anak-anak, TKI berusia lanjut serta yang menderita sakit," kata dia.
Pemerintah juga telah membentuk joint task force atau gugus tugas gabungan yang terdiri dari Kemenakertrans, Kemenlu, Kemenag, Kemensos, Polri (Bareskrim), Kemenpolhumham, Kemenko Kesra, Kemeneg PP dan Perlindungan Anak, serta BNP2TKI untuk memulangkan para TKI itu.
Dijelaskan Muhaimin bahwa TKI overstayer yang dideportasi dari Jeddah setiap tahun rata-rata berjumlah 20.000 orang. Saat ini, ada sekitar 200 TKI yang ini masih berlindung dibawah Jembatan Kandahar yang siap dipulangkan ke Indonesia.
Oleh karena itu, tambah Muhaimin, para tokoh masyarakat dan tokoh agama jangan mudah mempolitisasi kasus ini.
"Kalaupun masih ada beberapa permasalahan yang terjadi, kami selesaikan secara bersama-sama. Kami butuh bantuan dari berbagai pihak, karena masih banyak TKI di arab Saudi yang dokumennya tidak lengkap. Selain itu harus hati-hati terhadap sindikat yang memanfaatkan pemulangan TKI," kata Muhaimin.
Kondisi para TKI yang hidup di kolong jembatan di negeri orang juga mengetuk keprihatinan LSM Migrant Care yang kemudian menggelar aksi penggalangan dana "Rp. 1000 Untuk Pemulangan TKI".
Aksi ini untuk melindungi 200 TKI pahlawan devisa yang sudah terlantar di area publik negeri orang selama 3 bulan. Dengan segala keterbatasan, mereka bertahan di sana hanya beralaskan tikar dan menanti uluran tangan sekedar untuk makan," ujar Koordinator Migrant Care, Anis Hidayah, Rabu 12 Januari 2011.
Aksi ini dilakukan, karena Anis menilai pemerintah tidak memiliki komitmen untuk melindungi dan memulangkan mereka yang terlantar di kolong jembatan Arab Saudi.
Mimpi sejumlah TKW mendapatkan keberuntungan di Jeddah, ternyata harus berakhir di kolong jembatan. Bahkan, di kolong jembatan itu pula, dikabarkan, seorang TKW asal Haurwangi, Cianjur, Jawa Barat, Halimah binti Kohar menghembuskan nafas terakhir.
Ia diberitakan meninggal pada 3 Agustus 2009 pagi waktu setempat akibat sakit paru-paru dan terlantar. Selain itu, TKW asal Wanasaba Lombok Timur, Baiq Rusnawati pada 2010 lalu menderita sakit keras, bertahan hidup di tempat yang tak layak.
3 Cara Memulangkan TKI di Kolong Kandahar
Dalam waktu dekat akan ada pemulangan khusus untuk TKI hamil, yang sakit, juga anak-anak.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar mengatakan, setiap hari pemerintah telah terus berusaha memulangkan tenaga kerja Indonesia (TKI) overstayer yang berada di bawah jembatan Kandahar, Jeddah, Arab Saudi.
Menurut Muhaimin, ada tiga cara untuk memulangkan para TKI. "Yakni pemulangan melalui kerja sama perusahaan asuransi dan PPTKIS, kedua melalui pemerintah Arab Saudi dengan sistem deportasi secara terus menerus bagi TKI bermasalah, dan ketiga melalui pemulangan rutin pemerintah Indonesia," kata Muhaimin, Sabtu 22 Januari 2011.
Ditambahkan Muhaimin, untuk mengatasi permasalah TKI overstayer yang berada di bawah jembatan Kandahar, Jeddah, pemerintah telah melakukan upaya diplomasi all out dengan mengoptimalkan peran BNP2TKI dan kerja sama lintas kementerian dibawah naungan Menko Polhukam.
"Dalam waktu dekat ini akan ada pemulangan khusus yang dilakukan terutama bagi TKI perempuan yang hamil, anak-anak, TKI berusia lanjut serta yang menderita sakit," kata dia.
Pemerintah juga telah membentuk joint task force atau gugus tugas gabungan yang terdiri dari Kemenakertrans, Kemenlu, Kemenag, Kemensos, Polri (Bareskrim), Kemenpolhumham, Kemenko Kesra, Kemeneg PP dan Perlindungan Anak, serta BNP2TKI untuk memulangkan para TKI itu.
Dijelaskan Muhaimin bahwa TKI overstayer yang dideportasi dari Jeddah setiap tahun rata-rata berjumlah 20.000 orang. Saat ini, ada sekitar 200 TKI yang ini masih berlindung dibawah Jembatan Kandahar yang siap dipulangkan ke Indonesia.
Oleh karena itu, tambah Muhaimin, para tokoh masyarakat dan tokoh agama jangan mudah mempolitisasi kasus ini.
"Kalaupun masih ada beberapa permasalahan yang terjadi, kami selesaikan secara bersama-sama. Kami butuh bantuan dari berbagai pihak, karena masih banyak TKI di arab Saudi yang dokumennya tidak lengkap. Selain itu harus hati-hati terhadap sindikat yang memanfaatkan pemulangan TKI," kata Muhaimin.
Kondisi para TKI yang hidup di kolong jembatan di negeri orang juga mengetuk keprihatinan LSM Migrant Care yang kemudian menggelar aksi penggalangan dana "Rp. 1000 Untuk Pemulangan TKI".
Aksi ini untuk melindungi 200 TKI pahlawan devisa yang sudah terlantar di area publik negeri orang selama 3 bulan. Dengan segala keterbatasan, mereka bertahan di sana hanya beralaskan tikar dan menanti uluran tangan sekedar untuk makan," ujar Koordinator Migrant Care, Anis Hidayah, Rabu 12 Januari 2011.
Aksi ini dilakukan, karena Anis menilai pemerintah tidak memiliki komitmen untuk melindungi dan memulangkan mereka yang terlantar di kolong jembatan Arab Saudi.
Mimpi sejumlah TKW mendapatkan keberuntungan di Jeddah, ternyata harus berakhir di kolong jembatan. Bahkan, di kolong jembatan itu pula, dikabarkan, seorang TKW asal Haurwangi, Cianjur, Jawa Barat, Halimah binti Kohar menghembuskan nafas terakhir.
Ia diberitakan meninggal pada 3 Agustus 2009 pagi waktu setempat akibat sakit paru-paru dan terlantar. Selain itu, TKW asal Wanasaba Lombok Timur, Baiq Rusnawati pada 2010 lalu menderita sakit keras, bertahan hidup di tempat yang tak layak.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar mengatakan, setiap hari pemerintah telah terus berusaha memulangkan tenaga kerja Indonesia (TKI) overstayer yang berada di bawah jembatan Kandahar, Jeddah, Arab Saudi.
Menurut Muhaimin, ada tiga cara untuk memulangkan para TKI. "Yakni pemulangan melalui kerja sama perusahaan asuransi dan PPTKIS, kedua melalui pemerintah Arab Saudi dengan sistem deportasi secara terus menerus bagi TKI bermasalah, dan ketiga melalui pemulangan rutin pemerintah Indonesia," kata Muhaimin, Sabtu 22 Januari 2011.
Ditambahkan Muhaimin, untuk mengatasi permasalah TKI overstayer yang berada di bawah jembatan Kandahar, Jeddah, pemerintah telah melakukan upaya diplomasi all out dengan mengoptimalkan peran BNP2TKI dan kerja sama lintas kementerian dibawah naungan Menko Polhukam.
"Dalam waktu dekat ini akan ada pemulangan khusus yang dilakukan terutama bagi TKI perempuan yang hamil, anak-anak, TKI berusia lanjut serta yang menderita sakit," kata dia.
Pemerintah juga telah membentuk joint task force atau gugus tugas gabungan yang terdiri dari Kemenakertrans, Kemenlu, Kemenag, Kemensos, Polri (Bareskrim), Kemenpolhumham, Kemenko Kesra, Kemeneg PP dan Perlindungan Anak, serta BNP2TKI untuk memulangkan para TKI itu.
Dijelaskan Muhaimin bahwa TKI overstayer yang dideportasi dari Jeddah setiap tahun rata-rata berjumlah 20.000 orang. Saat ini, ada sekitar 200 TKI yang ini masih berlindung dibawah Jembatan Kandahar yang siap dipulangkan ke Indonesia.
Oleh karena itu, tambah Muhaimin, para tokoh masyarakat dan tokoh agama jangan mudah mempolitisasi kasus ini.
"Kalaupun masih ada beberapa permasalahan yang terjadi, kami selesaikan secara bersama-sama. Kami butuh bantuan dari berbagai pihak, karena masih banyak TKI di arab Saudi yang dokumennya tidak lengkap. Selain itu harus hati-hati terhadap sindikat yang memanfaatkan pemulangan TKI," kata Muhaimin.
Kondisi para TKI yang hidup di kolong jembatan di negeri orang juga mengetuk keprihatinan LSM Migrant Care yang kemudian menggelar aksi penggalangan dana "Rp. 1000 Untuk Pemulangan TKI".
Aksi ini untuk melindungi 200 TKI pahlawan devisa yang sudah terlantar di area publik negeri orang selama 3 bulan. Dengan segala keterbatasan, mereka bertahan di sana hanya beralaskan tikar dan menanti uluran tangan sekedar untuk makan," ujar Koordinator Migrant Care, Anis Hidayah, Rabu 12 Januari 2011.
Aksi ini dilakukan, karena Anis menilai pemerintah tidak memiliki komitmen untuk melindungi dan memulangkan mereka yang terlantar di kolong jembatan Arab Saudi.
Mimpi sejumlah TKW mendapatkan keberuntungan di Jeddah, ternyata harus berakhir di kolong jembatan. Bahkan, di kolong jembatan itu pula, dikabarkan, seorang TKW asal Haurwangi, Cianjur, Jawa Barat, Halimah binti Kohar menghembuskan nafas terakhir.
Ia diberitakan meninggal pada 3 Agustus 2009 pagi waktu setempat akibat sakit paru-paru dan terlantar. Selain itu, TKW asal Wanasaba Lombok Timur, Baiq Rusnawati pada 2010 lalu menderita sakit keras, bertahan hidup di tempat yang tak layak.